Ada apa dengan Ingus?

09.16

Sudah 2 minggu kena Flu, ingus gak jenuh-jenuhnya melorot dari lubang hidungku yang sexy.
Lama benar sakitnya, apa gak diobati? Nah itu dia aku memang agak malas berhubungan dengan obat. Sebisanya aku gak mau bersentuhan dengan kandungan-kandungan kimia yang tersembunyi di pil obat. Alasannya? Ya sudah banyak teman-temanku yang punya gangguan jantung karena dikit-dikit minum obat. Jadinya malah mikir, kalau masih muda gini jantungnya udah tergopoh-gopoh, gimana tar pas tuanya? Akhirnya dengan segala konsekuensi yang kutanggung kubiarkan diri tersiksa dengan ingus menjijikan dan susah napas yang terhambat karena cairan kental sialan ini.

Ya tersiksa karena,
1. Susah napas.
2. Tissu gak punya (pegawai bank kok miskin yah?)jadi akhirnya jalan yang dipilih adalah kerok lubang hidung keluarin isinya tempelin ke meja atau sudut-sudut benda yang ada disekitarku (hahaha jorse huandanil)
3. Bikin salting sendiri ketika kerja mesti nahan napas biar gak kelihatan jorok karena hiruk pingus hingus. Yah, u know pekerjaanku sebagi teller bank. Nasabah kasih uang, aku input data. Dan nasabahpun dengan seksamanya dengan mata mesra memmandangku karena nunggu aku masukin data ke komputer. Akhirnya napaspun jadi geyal-geyol karena terpaksa ditahan supaya gak tengsin karena aku lagi ingusan.

Huff... apalagi sekarang sudah jam setengah 1 di warnet aktifitas rutin ngendem buat jelajah dunia maya, blogging, blogwalking, uploading and downloading. Rasanya not delicious body (gak enak badan) bikin suhu tubuh meningkat tapi ditahan karena file yang di download belum kelar.

Berjuang!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

beh liwar mun sampe setengah 1 dinihari nongkrong di warnet. mangantuk banarai di kantor.