Cerita waktu ngemsi Lomba mewarnai anak-anak

00.27

Akhirnya tiba juga waktunya ngemsi di rattan inn hotel banjarmasin.
Nama acaranya Fun Children Recreation.
Jadi acara ini memang bertujuan untuk membuat anak-anak fun. Isi acaranya meliputi lomba mewarnai, Games, Band, Perayaan bagi yang ulang tahun pada bulan juni 2008 ini.
Tradisi masalah klasik Lomba mewarnai anak-anak adalah kebingungan menyiapkan gambar yang akan diwarnai. Semua yang menyukong acara sudah disiapin tetapi salah satu unsur utama malah mendapatkan kurang perhatian. Begitu juga di acara kali ini, kru malah surprise kalau gambar yang akan diwarnai anak-anak usia 5 tahun adalah gambar tampak depan hotel rattan yang (sangat jelas) arsitektur banget.
Wah kalau aku sendiri yang mewarnai gambar tersebut, aku gak bakalan fun seperti tujuan acara.
Yang ada malah stres mewarnai jendela dan kotak-kotak kecil yang menjadi satu menjadi gambar tampak depan hotel.

Ketika mereka sibuk mempermasalahkan gambar yang sangat rumit buat diwarnai dan hanya arsitek yang bisa mewarnai (Itupun untuk mewarnai harus menggunakan pensil warna Luna. Bukan Crayon yang dipakai anak-anak) Naluri seniman, hati lembutku akan anak-anak kecil serta kemampuan multitalentaku berbicara (narsis bu.. hahaha)
Dengan tawaran mantap dariku tanpa dijanjikan fee tambahan kutawarkanlah diri untuk menggambar ulang dengan waktu maksimal cuman 10 menit yang kurasa sangat cukup.
Dan Tarraa... akhirnya jadilah gambar anak kecil keribo sedang bermain bola bersama kelinci di dunia antah berantah.

Anyway, Senang sekali melihat gambar yang kubuat diwarnai bermacam-macam. Walau sebelumnya aku juga pernah membuat gambar untuk lomba mewarnai yang diadakan oleh teman-teman fekon unlam.
Tapi gak tau rasa senang itu ternyata begitu besar ketika melihat secara langsung karya kita diwarnai peserta dengan antusiasnya (otomatis). Soalnya waktu kemarin aku cuman menyerahkan gambar tapi gak datang ke acaranya.

Dan sodara-sodari, menyenangkannya lagi karena kedatangan Bapak Jusuf kalla ke rattan inn. Acara yang disetting buat 4 jam dipangkas menjadi 1 jam saja. (berarti aku ngemsinya cuman sebentar aja donk dan tidak menguras tenaga). Kru langsung jadi gerasak gerusuk plus ngomal-ngomel karena sudah menyiapkan acara begitu lama dengan rangkaian acara yang matang, jadi terpress menjadi 25%nya waktu yang direncanain. Lomba mewarnainya pun akhirnya cuman diberikan jatah waktu 20 menit saja (wow.. luar biasa. mampus aja loe hehe).
Akhirnya sesi games dihilangkan, band tampil sedikit dan semua berjalan begitu luar biasa cepatnya. Termasuk penilaian untuk lomba mewarnai, dimana juri langsung menilai dengan keliling langsung ketika si anak masih asyik mewarnai. Tercatat penilaian dilangsungkan cuman dalam waktu 5 menit. Segera tanpa embel-embel nunggu pengumuman. Bahkan masih ada yang konsen mewarnai. Aku menuju panggung depan untuk mengumumkan pemenangnya.Waduh..capek juga melihat acara yang dahsyat banget ini berjalan begitu lincahnya, selain dilain sisi aku senang karena target waktu aku ngemsi jadi dipersingkat (tentunya dengan honor tetap seperti yang sudah disepakati hehe)

Ada yang menarik. Terdapat ada 2 perserta yang namanya fikri dan salah satunya berhasil masuk dalam 15 besar. Ketika disebutin nama fikri, fikri lain (yang bukan dimaksud) malah langsung bersorak-sorak bahagia karena dia mengira dia yang menang. Malah diantara peserta yang diumumin menang, dia yang paling ekspresif memperlihatkan kesenangannya. Dia sampai sujud syukur di tempat. Akupun jadi gak enak hati karena bukan Fikri dia yang dimaksud, kutanya Della yang jadi (katakanlah) PIC ku.
"Lho, gimana nih del?", "biarin aja deh fikri ini yang menang. lagian semua dapat hadiah juga kok".
Trus ada lagi karena penilaian yang begitu cepat dan tidak akuratnya.
Aku melihat ada peserta yang seharusnya masuk 5 besar. Tapi malah (mungkin karena juri kelewatan menilainya) dia gak menang sama sekali. Ketika semua pemenang berkumpul didepan, sesekali kulihat bagaimana wajahnya. Kulihatlah dia masih duduk menyendiri seperti sedang meratapi nasib karena merasa dunia ini tidak adil. Oh.. kasiannya... Akhirnya semua berjalan dengan sorak sorai peserta yang happy berat (walaupun ada yang mendapatkan kekecewaan begitu dalam).

Huh.. Jusuf kalla datang sih, dia tidak tahu acara apa yang telah terkorbankan sehingga mengurangi kebahagiaan anak-anak.

0 komentar: